2.1 STRATEGI MARKETING
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi
pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar (segmentation),
penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar (positioning)
(Kotler, 2001). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar, dan
posisi pasar maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing mix)
yang terdiri dari strategi produk, harga, penyaluran/ distribusi dan promosi (Assauri,
1999).
2.1.1 Segmentasi
Pasar (Segmentation)
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi
pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar
(segmen pasar) yang bersifat homogen (Kotler, 2001). Dengan kata lain,
segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang
terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Perusahaan membagi pangsa pasar ke dalam
segmen-segmen pasar tertentu di mana masing-masing segmen tersebut bersifat
homogen. Perbedaan keinginan dan hasrat konsumen merupakan alasan yang utama
untuk diadakannya segmentasi pasar. Jika terdapat bermacam-macam hasrat dan
keinginan konsumen, maka perusahaan dapat mendesain suatu produk untuk mengisi
suatu heterogenitas keinginan dan hasrat tersebut. Dengan demikian dapat
berkreasi dengan suatu penambahan penggunaan yang khusus untuk konsumen dalam
segmen yang diinginkan. Konsumen akan mau membayar lebih tinggi terhadap produk
yang mereka butuhkan bila mereka menerima berbagai keuntungan dari produk
tersebut.
Perusahaan atau para penjual mengklasifikasikan
beberapa kelompok sasaran segmen pemasaran, yakni segmentasi pasar konsumen,
segmentasi pasar industri, dan segmentasi pasar internasional. Kelompok segmen
pasar tersebut memiliki karakteristik berbeda, sehingga memerlukan cara
tersendiri untuk menanganinya.
Membuat
Segmentasi Pasar Konsumen
Tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar.
Pemasar harus mencoba variabel segmentasi yang berbeda, secara sendiri atau
kombinasi untuk mencari cara terbaik untuk memetakan struktur pasar. Terdapat
beberapa variabel utama yang sering digunakan untuk menentukan segmentasi
pasar, yakni variabel geografis, demografis, psikiografis.
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis membagi pasar menjadi
beberapa unit secara geografis seperti negara, regional, propinsi, kota,
wilayah kecamatan, wilayah kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografis
ini atau beroperasi di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan
keinginan psikologis konsumen.
Banyak perusahaan dewasa ini “merigionalkan“
program pemasaran produknya, dengan
melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai dengan
kebutuhan masingmasing regional, kota, bahkan kompleks perumahan.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi pasar demografis membagi
pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur,
status perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi
geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama,
ras atau kebangsaan. Faktor-faktor demografis ini
merupakan dasar paling populer untuk membuat segmen kelompok konsumen.
Alasannya utamanya, yakni kebutuhan
konsumen, keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula
ditentukan menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografis pasti
diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk menjangkau secara
efisien.
a. Umur dan Tahap Daur Hidup
Perusahaan menggunakan segmentasi umur dan daur hidup,
yakni menawarkan produk berbeda atau menggunakan pendekatan pemasaran yang
berbeda untuk kelompok umur dan daur hidup berbeda.
b. Jenis Kelamin
Perusahaan menggunakan segmentasi jenis kelamin
untuk memasarkan produknya, misalnya pakaian, kosmetik, dan majalah. Banyak
perusahaan kosmetika, yang mengembangkan produk parfum yang hanya ditujukan
kepada para wanita atau kaum pria.
c.
Pendapatan
Pemasar produk telah lama menggunakan pendapatan
menjadi segmentasi pemasaran produk dan jasanya, seperti mobil, kapal, pakaian,
kosmetik dan jasa transportasi. Banyak perusahaan membidik konsumen kaya dengan
barang-barang mewah dan jasa yang memberikan kenyamanan dan keselamatan ekstra,
sebaliknya ada beberapa perusahaan kecil yang membidik konsumen dengan level
social-ekonomi menengah ke bawah.
3.
Segmentasi Psikiografis
Segmentasi psikiografis membagi pembeli
menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya
hidup atau kepribadian. Dalam kelompok demografis orang yang
berbeda dapat mempunyai ciri psikiografis yang berbeda.
a. Kelas Sosial
Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat pada
pemilihan jenis mobil, pakaian, perabot rumah tangga, properti, dan rumah.
Pemasar menggunakan variabel kelas sosial sebagai segmentasi pasar mereka.
b. Gaya Hidup
Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi
oleh gaya hidupnya, dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup
tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar atau produsen yang mensegmentasi
pasarnya berdasarkan gaya hidup konsumennya. Sebagai misal, banyak produsen
pakaian remaja yang mengembang-kan desain produknya sesuai dengan selera dan
gaya hidup remaja.
c. Kepribadian
Para pemasar juga menggunakan variabel kepribadian
untuk mensegmentasi pasar, memberikan kepribadian produk mereka yang berkaitan
dengan kepribadian konsumen. Strategi segmentasi pasar yang berhasil berdasarkan pada kepribadian telah
dipergunakan untuk produk seperti kosmetik, rokok, dan minuman ringan.
Proses Segmentasi Pasar
Proses segmentasi mempunyai
beberapa langkah:
(1) identifikasi basis segmentasi pasar,
(2) mengumpulkan informasi
pasar,
(3) mengembangkan komposisi
profil segmen,
(4) penetapan konsekuensi
pemasaran,
(5) estimasi masing-masing
potensi segmen pasar,
(6) analisis peluang pasar,
dan
(7) penetapan penguasaan
pasar.
Persyaratan Segmentasi Yang Efektif
Ada banyak cara untuk
mensegmentasi pasar, namun tidak semua segmentasi efektif. Terdapat beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan untuk melakukan segmentasi pasar yang
efektif. Keempat faktor tersebut adalah:
1.
Dapat diukur (Measurability), yaitu
informasi mengenai sifatsifat pembeli yang mencakup ukuran, daya beli dan
segmen yang dapat diukur. Misalnya, jumlah segmen masyarakat kaya sebagai calon
pembeli mobil yang dijadikan segmen penjualan mobil Toyota Kijang.
2. Dapat dijangkau (Accessibility), yaitu segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif.
3.
Besarnya cakupan (Substantiality),
yaitu tingkat keluasan segmen pasar dan menjanjikan keuntungan bila
dilayani. Suatu segmen sebaiknya merupakan kelompok yang homogen dengan jumlah
yang cukup besar, sehingga cukup bernilai jika dilayani dengan program
pemasaran yang disesuaikan.
4. Dapat dilaksanakan, yakni program yang
efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen tersebut. Sebagai
misal, walaupun sebuah perusahaan angkutan antar kota mengidentifikasi sepuluh
segmen pasar, namun stafnya terlalu sedikit untuk mengembangkan pemasaran
terpisah bagi tiap segmen.
5. Memberikan keuntungan (profitable)
Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan yang
mudah. Apabila segmen-segmen pasar yang telah terbentuk masing-masing atau
sebagian besar tidak memberikan keuntungan dari perbedaan tersebut, maka usaha
ini tidak bermanfaat. Artinya hanya segmen-segmen yang memberikan peluang untuk
keuntungan rancangan tersebut yang bermanfaat.
2.1.2 Target Pasar (Targetting)
Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar),
perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara
mengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat)
yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar
yang akan dicapai. Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari
kesempatan segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan
memutuskan berapa banyak dari segmen pasar yang ada tersebut yang akan dilayani
oleh perusahaan. Penentuan
target pasar sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh
konsumen atau pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang ada terlalu banyak dengan
kebutuhan dan keinginan yang beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus
mengidentifikasi bagian pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar.
Kegiatan pemasaran akan lebih berhasil jika hanya
diarahkan kepada konsumen tertentu sebagai target pasar yang dituju. Target
pasar adalah kelompok konsumen yang agak homogen, yang akan dijadikan sasaran
pemasaran perusahaan. Dalam
hal ini perusahaan harus memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen.
Selain itu perlu diperhatikan pula kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen
manakah yang akan dipenuhi. Konsumen memang pembeli yang harus dilayani
perusahaan dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin perusahaan benar-benar dapat
memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang ada di pasar, karena
terbatasnya kemampuan atau sumber daya perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu
menentukan batas pasar yang akan dilayani atau yang menjadi target pasar,
melalui pengelompokkan konsumen berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan
dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah
kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen)
yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing
mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan
posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar
tersebut. Target pasar perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam :
1.
Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
2.
Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran
pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif,
promosi yang tepat) dengan target pasar.
3.
Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan
produk baru.
4. Memanfaatkan
sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin
5.
Mengantisipasi persaingan
Dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat
dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan
melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.
Dalam memilih pasar yang dituju (target pasar),
perusahaan dapat menempuh tiga alternatif strategi, yaitu: (1) Strategi yang
Tidak Membeda-bedakan Pasar (Undifferentiated Marketing), (2) Strategi
yang Membeda-bedakan Pasar (Differentiated Marketing), (3) Strategi yang
Terkonsentrasi (Concentrated Marketing).
(1).
Undifferenciated Marketing
- Meninjau
pasar secara keseluruhan.
- Memusatkan perhatian pada kesamaan
kebutuhan konsumen.
- Menghasilkan dan memasarkan satu
macam produk.
- Menarik semua konsumen dan memenuhi
kebutuhan semua konsumen
- Pasar yang dituju dan teknik
pemasarannya bersifat massal.
- Ditujukan kepada segmen terbesar yang
ada dalam pasar.
(2). Differentiated Marketing
- Melayani 2 atau lebih kelompok
konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula.
- Menghasilkan dan memasarkan produk
yang berbeda-beda melalui program pemasaran yang berbeda-beda untuk tiap
kelompok konsumen tertentu tersebut.
- Mengarahkan usahanya pada keinginan
konsumen.
- Memperoleh loyalitas, kepercayaan,
serta pembelian ulang dari kelompok konsumen tertentu tersebut.
(3).
Concentrated Marketing
·
Memilih segmen pasar tertentu.
·
Memusatkan segala kegiatan pemasarannya pada
satu atau lebih segmen pasar yang akan memberikan keuntungan terbesar.
·
Mengembangkan produk yang lebih ideal dan
spesifik bagi kelompok konsumen tersebut.
·
Memperoleh kedudukan/posisi yang kuat di dalam
segmen pasar tertentu yang dipilih.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi strategi
target pasar, antara lain :
1. Sumber-sumber perusahaan. Bila sumber daya
yang dimiliki sangat terbatas maka strategi target pasar yang tepat adalah concentrated
marketing.
2. Homogenitas produk. Untuk produk yang
homogen, maka strategi yang tepat untuk target pasarnya adalah undifferentiated.
3.
Tahap-tahap
dalam siklus kehidupan produk. Strategi yang tepat bagi produk baru adalah undifferentiated
marketing. Untuk produk-produk yang banyak variasinya dapat digunakan juga concentrated
marketing. Pada tahap kedewasaan produk digunakan strategi differenciated
marketing.
4.
Homogenitas
pasar. Undifferentiated marketing cocok digunakan karena pembeli punya
cita rasa yang sama, jumlah pembelian yang sama dan memiliki reaksi yang sama
terhadap usaha pemasaran perusahaan.
5.
Strategi
pemasaran pesaing. Bila menghadapi pesaing yang menempuh strategi sama dengan
strategi perusahaan, maka perusahaan harus lebih aktif mengadakan segmentasi
untuk mendapat keberhasilan.
Untuk melakukan evaluasi target pasar
diperlukan informasi dan analisis data yang berkenaan dengan :
1. Produk
yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan.
Perusahaan dapat mengembangkan produk yang
tepat untuk setiap target pasar dengan mempertimbangkan apakah produk tersebut
masih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar. Strategi bauran
pemasaran yang dijalankan diarahkan pada target pasar dengan penyesuai harga
yang tepat, saluran distribusi yang efektif, dan promosi yang tepat pola guna
menjangkau target pasar.
2. Kepuasan konsumen yang
menjadi target pasar.
Kepuasan konsumen dapat diukur dari suara
konsumen, kritik, saran, atau keluhan terhadap strategi pemasaran produk
perusahaan. Makin kooperatif konsumen, makin puas pula konsumen terhadap
strategi pemasaran produk perusahaan.
3. Laba perusahaan.
Pencapaian tingkat laba ditentukan oleh pencapaian
tingkat penjualan yang direncanakan dan harga penjualan yang ditetapkan. Makin
tinggi tingkat berarti makin berhasil strategi perusahaan tersebut.
2.1.3 Posisian Produk di Pasar
(Positioning)
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada
dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning merupakan
elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat
menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk
pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi
dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi
antara lain :
a.
Positioning menurut atribut produk.
Usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.
b.
Positioning menurut manfaat.
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu
c.
Positioning menurut harga/ kualitas.
Produk diposisikan sebagai nilai (harga dan
kualitas) terbaik.
d.
Positioning menurut penggunaan/ penerapan.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik
untuk sejumlah penggunaan/ penerapan.
e.
Positioning menurut pemakai.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik
untuk sejumlah kelompok pemakai
f.
Positioning menurut pesaing.
Produk memposisikan diri sebagai lebih baik
daripada pesaing utamanya.
g.
Positioning menurut kategori produk.
Produk diposisikan sebagai
pemimpin dalam suatu kategori produk.
Setelah kita menentukan dan
memilih pasar sasaran, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi
pokok untuk masuk ke dalam persaingan bisnis dan pasar yaitu :
- Memposisikan produk Anda di pasar
sebagai langkah merebut pasar di pikiran konsumen (mind share).
- Strategi diferensiasi produk Anda (differentiation) sebagai langkah
strategis untuk membedakan produk Anda dengan produk pesaing dalam pikiran
konsumen (mind share).
- Strategi penguatan merek (branding) dari propduk Anda sebagai
langkah strategis untuk menahan konsumen agar tetap loyal, setia, bangga,
dan puas dengan cara memasarkan dan menjual secara experiential (pengalaman) dan emotional (emosi) di hati para calon konsumennya (heart share).
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Phillip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
ke 12. Diterjemahkan oleh Bob Sabran. Erlangga: Jakarta
Swastha, Basu dan Irawan. 1990. MENEJEMEN PEMASARAN MODERN. Edisi kedua.
Liberty : Yogyakarta.
Sunarto. 2003. MANAJEMEN PEMASARAN. BPFE UST: Yogyakarta.